Menjelang tahapan pernikahan merupakan dikala yang
membahagiakan bagi pasangan suami istri dalam mengarungi kehidupan baru.
Melainkan perlu diingat bahwa, mengawali sebuah keluarga baru tidaklah semudah
yang dibayangkan, banyak hal yang harus dipikirkan lebih matang, secara khusus
sekali Anda harus belajar cara jitu membatasi keuangan rumah tangga. Perubahan
pola pikir harus dikerjakan, sebab uang Anda merupakan uang bersama, sehingga
tak bisa dipakai sendiri seperti dikala masih lajang. Seringkali, berapa malah
besarnya penghasilan, masih saja ada orang yang kekurangan uang di akhir bulan.
Situasi utama sebetulnya bukan pada besarnya penghasilan, melainkan seberapa
jitu cara membatasinya.
Sebetulnya membatasi keuangan keluarga tidaklah sesulit yang
dibayangkan. Karena yang perlu dikerjakan merupakan komunikasi mengenai masuk
dan keluarnya uang harus dikerjakan secara jujur, apa adanya dan transparan
tanpa ada yang disembunyikan. Karena ini menjadi gampang atau gampang dikala
rasa saling percaya sudah terbangun dan terjaga satu sama lain. Memiliki uang
sedikit atau banyak bukan situasi sulit, asalkan bisa membatasinya dengan jitu
dan ideal. Jikalau ingin mengenal cara jitu membatasi keuangan rumah tangga,
sebaiknya pelajari beberapa langkah sederhana berikut ini:
Langkah 1: Lacak Keperluan Belanja Sehari-hari
Langkah yang pertama harus Anda lakukan merupakan melacak
kebutuhan belanja sehari-hari. Amati dan teliti ke mana uang dibelanjakan dalam
kehidupan sehari-hari. Sebaiknya hindari belanja barang-barang mahal yang akan
menghabiskan uang, sebab semakin banyak uang yang terkuras untuk membeli barang
mahal, maka akan menguras anggaran yang lain sehingga mengalami kesusahan untuk
belanja kebutuhan lainnya. Malahan tak jarang pengeluaran untuk barang mahal hal
yang demikian akan menghabiskan uang lembur atau penghasilan lainnya. Jangan
terlalu gampang untuk kehilangan uang dengan membelanjakan uang di sana sini
untuk kebutuhan yang tak terlalu penting, seperti: membeli makanan ringan,
minuman, dan sebagainya.
Cara terbaik untuk mengenal ke mana uang dibelanjakan
merupakan dengan membuat catatan belanja. Catat semua pengeluaran untuk satu
hari atau setidaknya tiap-tiap minggu. Langkah ini benar-benar gampang dan
cepat dikerjakan, hanya memerlukan waktu beberapa menit saja, melainkan Anda
akan bisa mengenal ke mana habisnya uang hal yang demikian. Kegiatan mencatat
pengeluaran hal yang demikian bisa dikerjakan sendiri atau bersama dengan
pasangan. Kenal semua kebiasaan yang menambah pengeluaran dan tulis tiap-tiap
pembelian, tak peduli seberapa kecil pembelian hal yang demikian, seperti:
kebiasaan jajan, nongkrong di café, dan sebagainya. Ini bukan untuk menghakimi
diri sendiri, melainkan untuk mengenal diri sendiri lebih baik. Dengan
mencermati kebiasaan yang mengeluarkan uang tiap-tiap hari, Anda bisa membuat
gambaran pengeluaran yang sebetulnya, sehingga sanggup membuat pilihan
pengeluaran yang realistis.
Langkah 2: Bandingkan Uang Masuk dan Uang Keluar
Sesudah mengenal kemana pengeluaran uang tiap-tiap harinya,
langkah selanjutnya merupakan mengenal jumlah pemasukan dan pengeluaran uang
tiap-tiap bulan. Hitung secara jitu, berapa banyak jumlah uang yang masuk, baik
dari gaji ataupun dari pengeluaran lainnya. Kemudian hitung juga, berapa banyak
jumlah uang yang keluar. Hitung semua macam pengeluaran tiap-tiap bulannya,
seperti:
·
Pengeluaran rutin, contohnya: belanja bahan
makanan dan transportasi tiap-tiap bulan.
·
Tagihan rutin, contohnya: sewa rumah, bayar
listrik, bayar telepon, bayar air dan asuransi.
·
Pengeluaran tak terduga, contohnya: pendaftaran
sekolah, biaya pengobatan, dan sumbangan undangan.
Ingat bahwa salah satu cara terbaik untuk membatasi keuangan
rumah tangga merupakan dengan membuat anggaran dan menjalankannya secara
disiplin. Tidak perlu membuat rancangan anggaran yang rumit, cukup buat
rancangan anggaran yang sederhana yang membantu mengenal dan memahami uang yang
masuk dan uang yang keluar dari rumah tangga. Sehingga akan menunjukkan
kesanggupan dalam menghabiskan atau menyisihkan uang tiap-tiap bulannya.
Pembukuan sederhana ini juga bisa membantu menyeimbangkan antara pemasukan dan
pengeluaran, serta berupaya menyisihkan tabungan.
Dengan mengenal berapa banyak uang yang dimiliki, jumlah
pendapatan, dan semua jumlah tagihan yang harus dibayar, seperti: tagihan
listrik, telepon, belanja bulanan, biaya kesehatan, biaya servis kendaraan,
malah sampai jumlah utang kartu kredit, kreditan rumah, atau kreditan
kendaraan, Anda bisa memperhitungkan kisaran sisa uang untuk tabungan.
Sama halnya dengan membatasi keuangan pribadi, menabung
absolut dikerjakan dalam membatasi keuangan rumah tangga. Dengan mempunyai
tabungan, Anda akan merasa lebih aman dan keuangan rumah tangga lebih stabil.
Sisihkan sejumlah uang dikala baru mendapatkan gaji untuk ditabung, sehingga
uang yang ditabung selalu ada. Usahakan untuk tak memakai uang tabungan sebelum
benar-benar benar-benar dibutuhkan.
Langkah 3 : Tentukan Prioritaskan Pengeluaran Uang Anda
Langkah selanjutnya untuk membatasi keuangan rumah tangga
merupakan memastikan prioritas pengeluaran untuk kebutuhan yang paling penting
dan mendesak. Karena ini benar-benar penting untuk membantu membuat
keseimbangan yang ideal antara pemasukan dan pengeluaran serta membuat
tabungan.
Salah satu cara yang sederhana untuk memastikan prioritas
memakai uang merupakan gambaran membagi air dalam ember besar ke ember yang
lebih kecil. Bayangkan Anda mempunyai ember besar berisi air yang membuktikan
semua total pendapatan. Kemudian Anda mempunyai 3 ember kecil kosong atau lebih
yang membuktikan berbagai macam pengeluaran. Cara logika Anda tak akan bisa
mencurahkan air ke semua ember kecil yang total tenaga tampungnya lebih banyak
ketimbang air yang terdapat di ember besar. Jadi dengan jumlah air yang
tersedia, Anda harus bisa membagi berapa banyak air yang harus dimasukkan ke
dalam tiap-tiap ember atau malah ada ember yang mungkin tak kebagian air.
Maksud dari gambaran di atas merupakan Anda harus bisa
memastikan apa yang benar-benar dibutuhkan dan apa yang hanya diharapkan. Tiap batasan
antara harapan dan kebutuhan sangatlah tipis. Kedua hal hal yang demikian
tampak benar-benar mirip, malah kadang kala yang sebetulnya hanya harapan bisa
diwujudkan menjadi kebutuhan. Sehingga seringkali orang salah mengistilahkan
keinginannya merupakan kebutuhan, meski tak semua harapan merupakan kebutuhan.
Dalam membuat skala prioritas kebutuhan dibutuhkan
kejujuran. Anda harus jujur apakah barang yang akan dibeli benar-benar
merupakan kebutuhan atau hanya harapan semata. Cara gampang untuk membedakannya
merupakan dengan membuat daftar antara kebutuhan dan harapan. kali memenuhi salah satunya, berilah petunjuk
bahwa kebutuhan atau harapan sudah tercapai. Usahakan memenuhi kebutuhan dulu,
kemudian baru memenuhi harapan, melainkan jangan sampai berlebihan.
Aturlah semua uang yang Anda miliki, termasuk kemana saja
uang hal yang demikian dibelanjakan dan berapa banyak yang bisa disimpan.
Buatlah agenda keuangan yang realistis, jangan terlalu ideal sehingga melupakan
kebutuhan diri sendiri.
No comments:
Post a Comment