Thursday, June 14, 2018

Cara Cermat Mengatur Keuangan Keluarga


Menjelang tahapan pernikahan merupakan dikala yang membahagiakan bagi pasangan suami istri dalam mengarungi kehidupan baru. Melainkan perlu diingat bahwa, mengawali sebuah keluarga baru tidaklah semudah yang dibayangkan, banyak hal yang harus dipikirkan lebih matang, secara khusus sekali Anda harus belajar cara jitu membatasi keuangan rumah tangga. Perubahan pola pikir harus dikerjakan, sebab uang Anda merupakan uang bersama, sehingga tak bisa dipakai sendiri seperti dikala masih lajang. Seringkali, berapa malah besarnya penghasilan, masih saja ada orang yang kekurangan uang di akhir bulan. Situasi utama sebetulnya bukan pada besarnya penghasilan, melainkan seberapa jitu cara membatasinya.


Sebetulnya membatasi keuangan keluarga tidaklah sesulit yang dibayangkan. Karena yang perlu dikerjakan merupakan komunikasi mengenai masuk dan keluarnya uang harus dikerjakan secara jujur, apa adanya dan transparan tanpa ada yang disembunyikan. Karena ini menjadi gampang atau gampang dikala rasa saling percaya sudah terbangun dan terjaga satu sama lain. Memiliki uang sedikit atau banyak bukan situasi sulit, asalkan bisa membatasinya dengan jitu dan ideal. Jikalau ingin mengenal cara jitu membatasi keuangan rumah tangga, sebaiknya pelajari beberapa langkah sederhana berikut ini:

Langkah 1: Lacak Keperluan Belanja Sehari-hari

Langkah yang pertama harus Anda lakukan merupakan melacak kebutuhan belanja sehari-hari. Amati dan teliti ke mana uang dibelanjakan dalam kehidupan sehari-hari. Sebaiknya hindari belanja barang-barang mahal yang akan menghabiskan uang, sebab semakin banyak uang yang terkuras untuk membeli barang mahal, maka akan menguras anggaran yang lain sehingga mengalami kesusahan untuk belanja kebutuhan lainnya. Malahan tak jarang pengeluaran untuk barang mahal hal yang demikian akan menghabiskan uang lembur atau penghasilan lainnya. Jangan terlalu gampang untuk kehilangan uang dengan membelanjakan uang di sana sini untuk kebutuhan yang tak terlalu penting, seperti: membeli makanan ringan, minuman, dan sebagainya.

Cara terbaik untuk mengenal ke mana uang dibelanjakan merupakan dengan membuat catatan belanja. Catat semua pengeluaran untuk satu hari atau setidaknya tiap-tiap minggu. Langkah ini benar-benar gampang dan cepat dikerjakan, hanya memerlukan waktu beberapa menit saja, melainkan Anda akan bisa mengenal ke mana habisnya uang hal yang demikian. Kegiatan mencatat pengeluaran hal yang demikian bisa dikerjakan sendiri atau bersama dengan pasangan. Kenal semua kebiasaan yang menambah pengeluaran dan tulis tiap-tiap pembelian, tak peduli seberapa kecil pembelian hal yang demikian, seperti: kebiasaan jajan, nongkrong di café, dan sebagainya. Ini bukan untuk menghakimi diri sendiri, melainkan untuk mengenal diri sendiri lebih baik. Dengan mencermati kebiasaan yang mengeluarkan uang tiap-tiap hari, Anda bisa membuat gambaran pengeluaran yang sebetulnya, sehingga sanggup membuat pilihan pengeluaran yang realistis.

Langkah 2: Bandingkan Uang Masuk dan Uang Keluar

Sesudah mengenal kemana pengeluaran uang tiap-tiap harinya, langkah selanjutnya merupakan mengenal jumlah pemasukan dan pengeluaran uang tiap-tiap bulan. Hitung secara jitu, berapa banyak jumlah uang yang masuk, baik dari gaji ataupun dari pengeluaran lainnya. Kemudian hitung juga, berapa banyak jumlah uang yang keluar. Hitung semua macam pengeluaran tiap-tiap bulannya, seperti:

·         Pengeluaran rutin, contohnya: belanja bahan makanan dan transportasi tiap-tiap bulan.
·         Tagihan rutin, contohnya: sewa rumah, bayar listrik, bayar telepon, bayar air dan asuransi.
·         Pengeluaran tak terduga, contohnya: pendaftaran sekolah, biaya pengobatan, dan sumbangan undangan.

Ingat bahwa salah satu cara terbaik untuk membatasi keuangan rumah tangga merupakan dengan membuat anggaran dan menjalankannya secara disiplin. Tidak perlu membuat rancangan anggaran yang rumit, cukup buat rancangan anggaran yang sederhana yang membantu mengenal dan memahami uang yang masuk dan uang yang keluar dari rumah tangga. Sehingga akan menunjukkan kesanggupan dalam menghabiskan atau menyisihkan uang tiap-tiap bulannya. Pembukuan sederhana ini juga bisa membantu menyeimbangkan antara pemasukan dan pengeluaran, serta berupaya menyisihkan tabungan.

Dengan mengenal berapa banyak uang yang dimiliki, jumlah pendapatan, dan semua jumlah tagihan yang harus dibayar, seperti: tagihan listrik, telepon, belanja bulanan, biaya kesehatan, biaya servis kendaraan, malah sampai jumlah utang kartu kredit, kreditan rumah, atau kreditan kendaraan, Anda bisa memperhitungkan kisaran sisa uang untuk tabungan.

Sama halnya dengan membatasi keuangan pribadi, menabung absolut dikerjakan dalam membatasi keuangan rumah tangga. Dengan mempunyai tabungan, Anda akan merasa lebih aman dan keuangan rumah tangga lebih stabil. Sisihkan sejumlah uang dikala baru mendapatkan gaji untuk ditabung, sehingga uang yang ditabung selalu ada. Usahakan untuk tak memakai uang tabungan sebelum benar-benar benar-benar dibutuhkan.

Langkah 3 : Tentukan Prioritaskan Pengeluaran Uang Anda

Langkah selanjutnya untuk membatasi keuangan rumah tangga merupakan memastikan prioritas pengeluaran untuk kebutuhan yang paling penting dan mendesak. Karena ini benar-benar penting untuk membantu membuat keseimbangan yang ideal antara pemasukan dan pengeluaran serta membuat tabungan.

Salah satu cara yang sederhana untuk memastikan prioritas memakai uang merupakan gambaran membagi air dalam ember besar ke ember yang lebih kecil. Bayangkan Anda mempunyai ember besar berisi air yang membuktikan semua total pendapatan. Kemudian Anda mempunyai 3 ember kecil kosong atau lebih yang membuktikan berbagai macam pengeluaran. Cara logika Anda tak akan bisa mencurahkan air ke semua ember kecil yang total tenaga tampungnya lebih banyak ketimbang air yang terdapat di ember besar. Jadi dengan jumlah air yang tersedia, Anda harus bisa membagi berapa banyak air yang harus dimasukkan ke dalam tiap-tiap ember atau malah ada ember yang mungkin tak kebagian air.

Maksud dari gambaran di atas merupakan Anda harus bisa memastikan apa yang benar-benar dibutuhkan dan apa yang hanya diharapkan. Tiap batasan antara harapan dan kebutuhan sangatlah tipis. Kedua hal hal yang demikian tampak benar-benar mirip, malah kadang kala yang sebetulnya hanya harapan bisa diwujudkan menjadi kebutuhan. Sehingga seringkali orang salah mengistilahkan keinginannya merupakan kebutuhan, meski tak semua harapan merupakan kebutuhan.

Dalam membuat skala prioritas kebutuhan dibutuhkan kejujuran. Anda harus jujur apakah barang yang akan dibeli benar-benar merupakan kebutuhan atau hanya harapan semata. Cara gampang untuk membedakannya merupakan dengan membuat daftar antara kebutuhan dan harapan.  kali memenuhi salah satunya, berilah petunjuk bahwa kebutuhan atau harapan sudah tercapai. Usahakan memenuhi kebutuhan dulu, kemudian baru memenuhi harapan, melainkan jangan sampai berlebihan.

Aturlah semua uang yang Anda miliki, termasuk kemana saja uang hal yang demikian dibelanjakan dan berapa banyak yang bisa disimpan. Buatlah agenda keuangan yang realistis, jangan terlalu ideal sehingga melupakan kebutuhan diri sendiri.

No comments:

Post a Comment

Risiko Kurus Dengan Teh Pelangsing

Teh pelangsing makin populer di kalangan masyarakat Indonesia, lebih-lebih bagi mereka yang mencari sistem instan untuk menerima berat ...