Sunday, July 15, 2018

Jaminan Kecelakaan Kerja vs Asuransi Kecelakaan Diri


Kecelakaan kerja yaitu bagian dari risiko yang semestinya diwaspadai setiap karyawan, lebih-lebih yang berprofesi di bidang yang mempunyai risiko tinggi. Karyawan semestinya mengerti dan mempunyai pengetahuan yang cukup dalam mengantisipasi bermacam-macam ragam risiko kecelakaan yang mungkin saja terjadi.

Salah satu langkah antisipasi yang bisa dilakukan semenjak dini sebagai pekerja yaitu dengan meniru asuransi. Keuntungannya yaitu karyawan secara otomatis akan menerima jaminan kecelakaan kerja yang didaftarkan perusahaan via BPJS Ketenagakerjaan. Keikutsertaan program ini bersifat semestinya.


Sayangnya, perlindungan dalam BPJS Ketenagakerjaan adakalanya belum mencukupi keperluan. Karena itu, bisa saja Anda memerlukan asuransi lainnya misalnya asuransi kecelakaan diri atau asuransi lainnya. Asuransi kecelakaan diri sungguh-sungguh layak bagi yang sering melaksanakan kegiatan yang rawan cedera atau kecelakaan. Karena asuransi ini memberikan santunan dikala terjadi cacat dampak kecelakaan kerja, bagus cacat ringan maupun tetap.

Kala kita masih dipusingkan dengan kedua istilah di atas, yaitu jaminan kecelakaan kerja dan asuransi kecelakaan diri. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menyamakan keduanya dengan alasan bahwa tujuan dari jaminan kecelakaan kerja maupun asuransi kecelakaan diri memanglah sama, yaitu untuk memberikan perlindungan terhadap risiko kerja yang tak terduga.

Jikalau diperhatikan dari penyelenggara maupun cakupan risiko yang bisa ditanggung, sangatlah berbeda antara jaminan kecelakaan kerja dan asuransi kecelakaan diri. Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) yaitu program Pemerintah yang diharuskan bagi seluruh karyawan suatu perusahaan. JKK termasuk program dari BPJS Ketenagakerjaan.

Sementara asuransi kecelakaan diri yaitu produk yang ditawarkan pihak negara maupun swasta yang dimaksudkan terhadap orang yang berkeinginan menerima manfaat lebih dari bermacam-macam ragam proteksi yang ditawarkan. Perbedaan yang paling mencolok yaitu jika proteksi dari JKK terbatas pada risiko kecelakaan yang terjadi dalam relasi kerja, asuransi kecelakaan diri lebih luas dari itu.

Dari seluruh penjelasan di atas, bisa disimpulkan banyak sekali santunan yang didapatkan dengan meniru JKK. Lebih dari itu jika masih merasa kurang dengan hanya meniru JKK, tak ada salahnya Anda juga meregistrasikan diri pada ragam-ragam asuransi lainnya misalnya asuransi kecelakaan diri. Seluruh itu tentu saja akan membantu meminimalkan atau mengganti seluruh kerugian yang diakibatkan kecelakaan yang sama sekali tak terduga.

Thursday, July 12, 2018

Asuransi untuk Rumah Kontrakan


Memiliki rumah kontrakan dan menyewakannya terhadap orang lain ialah hal yang acap kali dilakukan, terpenting jika yang bersangkutan sudah mempunyai rumah tinggal lainnya sebagai hunian pribadi. Ada banyak orang yang menjadikan rumah kontrakan sebagai salah satu sumber penghasilannya, mengingat jumlah uang yang dibuat dari sini dapat saja menempuh puluhan juta rupiah per tahunnya. Nilai uang sewa ini tentu akan amat tergantung pada fasilitas dan juga situasi rumah itu sendiri. Kian baik dan strategis lokasi sebuah rumah kontrakan, maka akan semakin besar juga biaya sewa yang akan didapat dari rumah hal yang demikian. Artinya, tentu nilai jual rumah itu sendiri juga tinggi dan terbilang mahal. Bagaimanapun juga, rumah ialah aset bernilai tinggi yang harganya dapat menempuh ratusan sampai milyaran rupiah, sehingga amat penting untuk menjaganya dengan perlindungan yang paling maksimal, salah satunya dengan menggunakan layanan asuransi. Lalu, apakah rumah kontrakan juga membutuhkan asuransi ?.


Meski tak dihuni sendiri dan justru dikontrakkan terhadap orang lain, rumah tentu seharusnya tetap dijaga dengan baik. Ada banyak risiko yang dapat saja terjadi pada aset yang satu ini, sebagian di antaranya pun dapat saja menimbulkan kerugian dalam jumlah yang besar bagi pemiliknya. Ucap saja kebakaran atau pun kerusakan yang diakibatkan oleh gempa, tentu saja hal seperti ini dapat membikin semua bangunan rumah mengalami kerusakan parah. Bukan dalam jumlah kecil, kerugian yang diakibatkan hal-hal hal yang demikian dapat saja menempuh ratusan juta rupiah.

Sebagai pemilik rumah, menjaga dan mengelola rumah tentu menjadi hal yang seharusnya untuk dilakukan. Pemakaian layanan asuransi ialah opsi yang pas, di mana beragam risiko yang mungkin terjadi pada rumah hal yang demikian dapat dialihkan ke perusahaan asuransi. Pemilik rumah perlu mengantisispasi beragam risiko ini sejak permulaan, apalagi rumah hal yang demikian akan dihuni oleh pihak penyewa dan tak berada dalam pengawasan pemilik secara penuh.

Tetapi pada kenyataannya, beragam risiko ini bukan hanya berpotensi merugikan pemilik rumah saja, sebab pihak penyewa juga mempunyai kepentingan yang sama di sana. Berjenis-jenis aset / barang yang ialah isi rumah ialah milik penyewa, di mana beragam risiko terhadap barang-barang hal yang demikian juga penting untuk dikelola dengan baik. Seandainya sebuah risiko terjadi pada rumah (bangunan) hal yang demikian, maka dapat saja menimbulkan risiko yang sama pada isi rumah itu sendiri.

Ucap saja  kebakaran, jika terjadi kebakaran pada rumah hal yang demikian, maka bukan hanya bangunannya saja, tetapi semua barang di dalamnya juga dapat saja ludes terbakar. Kejadian ini tentu dapat saja menimbulkan kerugian yang cukup besar bagi pemilik rumah. Tetapi hal ini tentu akan turut menimbulkan kerugian bagi pihak penyewa, bukan?

Rumah kontrakan membutuhkan perlindungan asuransi yang maksimal, baik itu bagi pemiliknya maupun bagi pihak yang menyewa dan menempati rumah hal yang demikian. Pakai layanan asuransi rumah untuk aset yang satu ini, agar beragam risiko dapat dikelola dengan baik. Membagi premi asuransi ialah opsi yang pas, mengingat pemilik dan penyewa sama-sama mempunyai kepentingan atas rumah hal yang demikian.

Tuesday, July 3, 2018

Yang Harus Anda Ketahui Tentang Mikrodermabrasi Wajah


Mikrodermabrasi wajah adalah prosedur perawatan dan peremajaan kulit wajah yang dijalankan lewat teknik pengelupasan kulit. Dalam prosedur ini, sel-sel kulit wajah yang mati akan diangkat.   Mikrodermabrasi wajah lazimnya dijalankan untuk mengatasi sejumlah keadaan sulit di kulit wajah yang berlokasi di permukaan atau lapisan kulit luar (epidermis), seperti mengurangi kerutan halus dan mengatasi cacat pada zona wajah yang tidak terlalu luas. Namun perbuatan ini tidak bisa menangani bekas luka (jaringan parut) di wajah yang letaknya berada cukup dalam dari permukaan kulit.


Sebelum Mikrodermabrasi Wajah
Dokter akan memeriksa situasi pasien sebelum melakukan mikrodermabrasi. Beritahu dokter mengenai riwayat alergi sebab pengaplikasian produk perawatan wajah tertentu, apabila ada. Satu pekan sebelum prosedur, dokter lazimnya akan meminta pasien menjauhi paparan cahaya sang surya, tidak melakukan waxing maupun perbuatan lain untuk mencabut rambut-rambut pada wajah, dan menghentikan pengaplikasian krim tabir surya, krim untuk pengelupasan kulit, serta masker wajah. Pasien juga disarankan untuk membersihkan wajah dan tidak menerapkan makeup sebelum melakukan prosedur.

Prosedur Mikrodermabrasi Wajah

Pasien akan dipinta untuk bersandar dengan nyaman di sebuah kursi. Mikrodermabrasi wajah dijalankan tanpa anestesi atau obat untuk membikin kulit wajah mati rasa. Dokter akan menerapkan alat yang bisa menyemprotkan kristal-kristal mikro ke lapisan terluar kulit wajah (epidermis).  Butiran kristal tersebut akan mengikis dan mengangkat lapisan epidermis kulit, sehingga merangsang pertumbuhan sel-sel kulit baru. Metode ini disebut crystal microdermabrasion.

Kecuali crystal microdermabrasion, mikrodermabrasi wajah bisa dijalankan dengan:

Diamond-tip handpiece. Dokter akan menerapkan alat berbentuk seperti tongkat yang bisa menyedot, dengan ujung yang mengandung kristal-kristal mikro. Dikala alat ini digosokkan ke kulit wajah, sel-sel kulit mati akan terkelupas dan tersedot oleh alat. Kedalaman kulit yang terkelupas tergantung dari gosokan alat dan berapa lama penyedotan dijalankan. Alat ini lazimnya dipakai pada zona wajah yang susah dijangkau dan peka, seperti kulit di sekitar mata.

Hydradermabrasion. Ini adalah sistem mikrodermabrasi wajah terupdate, yang menerapkan alat pengelupasan kulit bebas kristal.
Dikala melakukan mikrodermabrasi wajah, pasien akan menikmati garukan ringan pada kulit wajah. Prosedur mikrodermabrasi wajah lazimnya berlangsung selama 30 menit hingga 1 jam. Dokter bisa menganjurkan pasien untuk melakukan sesi mikrodermabrasi wajah lanjutan untuk menerima hasil yang lebih bagus. Lazimnya diperlukan 5-16 sesi mikrodermabrasi wajah untuk memperoleh hasil berupa kulit yang lebih halus dan bercahaya.

Sesudah Mikrodermabrasi Wajah, Pasien akan diizinkan pulang dan melanjutkan aktivitas seperti umum sesudah menjalani mikrodermabrasi wajah. Selama sebagian pekan, pasien akan menikmati kulit menjadi lebih peka ketimbang lazimnya, secara khusus apabila terkena cahaya sang surya. Oleh sebab itu, pengaplikasian tabir surya sungguh-sungguh disarankan apabila pasien berharap melakukan aktivitas di luar ruangan. Pilih dan pakai produk-produk perawatan wajah yang membikin kulit wajah lembab, dan hindari pengaplikasian obat-obatan penghilang jerawat sesudah menjalani prosedur ini.

Risiko Mikrodermabrasi Wajah, Mikrodermabrasi wajah bisa menyebabkan rasa tidak nyaman pada kulit. Kecuali itu, prosedur ini juga berisiko menimbulkan bengkak dan kemerahan pada kulit. Meskipun demikian, semua efek samping tersebut lazimnya akan mereda dalam sebagian jam. Meskipun efek samping yang bertahan cukup lama, lazimnya berupa kulit yang menjadi lebih peka, kering, dan mengelupas selama berhari-hari.

Risiko Kurus Dengan Teh Pelangsing

Teh pelangsing makin populer di kalangan masyarakat Indonesia, lebih-lebih bagi mereka yang mencari sistem instan untuk menerima berat ...